Lelah perjalanan ini terbayarkan. Terutama, saat sudut mata ini memandang tiga aliran air terjun yang eksotis. Embun dari derasnya aliran air ini juga membuncah. Melayang sampai 10 meter. Menerpa badan yang ada di pinggiran aliran sungai ini.


Sejuk, tenang, hawa dingin juga menyergap meski nafas tersenggal. Namun badan langsung riuh karena terpuaskan hawa yang sejuk. Belum lagi perjalanan ke lokasi yang menyusur salah satu area kampung tertinggi di lereng selatan Gunung Slamet ini.


Ya, berwisata ke Curug Jenggala akan menemukan sensasi unik. Sedikit rasa bertualang, sampai kemudian menjadi wisata yang memang dikonsep untuk menepi dari hiruk pikuk aktivitas keseharian.


Maka, jika kamu mencari tempat wisata alam yang menyenangkan sekaligus Instagramable, Curug Jenggala yang ada di Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden adalah destinasi tepat.

Wajib menjadi pilihan yang kamu kunjungi.


Dari sepandangan mata, curug ini menawarkan suasana alami dengan pemandangan air terjun yang memukau. Dikelilingi hutan hujan nan asri. Suara gemericik air berpadu dengan udara sejuk khas pegunungan menjadikan tempat sempurna melepas penat.

Harga Tiket Masuk

Salah satu kelebihan Curug Jenggala adalah tiket masuknya yang ramah di kantong. Per Januari 2025, harga tiket masuk ke area wisata ini hanya Rp15.000 per orang berlaku untuk hari biasa maupun hari libur.


Biaya tambahan mungkin dikenakan untuk parkir kendaraan, yaitu Rp3.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil.


Dengan harga ini, wisatawan juga dapat memasuki objek wisata Kalipagu, seperti Curug Panganten dan Curug Muntu.

Lokasi dan Aksesibilitas

Curug Jenggala berlokasi di Desa Ketenger, Baturraden, Banyumas Jawa Tengah. Lokasinya cukup mudah dijangkau dari pusat kota Purwokerto, hanya sekitar 15 kilometer atau 30 menit perjalanan dengan kendaraan.

Untuk menuju lokasi, kamu perlu berjalan kaki sejauh kurang lebih 1 kilometer dari tempat parkir. Namun, jangan khawatir, jalur trekking-nya relatif mudah dan dikelilingi panorama alam yang memanjakan mata.

Di Curug Jenggala, kamu bisa menikmati keindahan air terjun yang mengalir deras dari ketinggian, menciptakan percikan air yang menyegarkan. Spot paling ikonik di sini adalah jembatan berbentuk hati yang sering menjadi latar foto favorit para wisatawan.

Selain berfoto, kamu juga bisa bersantai di tepi curug atau merendam kaki di air dingin yang jernih. Jangan lupa siapkan kamera, karena hampir setiap sudut tempat ini layak untuk diabadikan.

Tips dan Trik untuk Wisata ke Curug Jenggala

  1. Kenakan Pakaian Nyaman: Pakai pakaian yang mudah kering dan alas kaki yang cocok untuk trekking, seperti sepatu gunung atau sandal outdoor.
  2. Bawa Bekal: Meski ada beberapa warung di dekat pintu masuk, bawalah air minum dan camilan untuk energi selama perjalanan.
  3. Hindari Waktu Hujan: Datanglah saat cuaca cerah agar jalur trekking tidak licin dan pemandangan lebih jelas.
  4. Datang Pagi: Waktu terbaik untuk mengunjungi curug jenggala adalah pagi hari, saat udara masih segar dan belum terlalu ramai pengunjung.
  5. Siapkan Kamera: Jangan lupa membawa kamera atau ponsel dengan baterai penuh untuk mengabadikan keindahan setiap sudutnya.
  6. Jaga Kebersihan: Bawa kantong sampah sendiri dan pastikan untuk tidak meninggalkan sampah di lokasi.

Curug Jenggala menjadi salah satu wisata alam yang sempurna untuk kamu yang ingin merasakan kesegaran air terjun sekaligus keindahan lanskap pegunungan.


Dengan persiapan yang matang dan sikap peduli terhadap alam, pengalamanmu di sini pasti akan menjadi kenangan tak terlupakan.


Jadi, kapan kamu berencana untuk menjelajahi keindahan Baturraden ini?

(Sandyra)


1 Komentar

Ipin · Januari 23, 2025 pada 2:37 am

Saya pernah berkunjung ke tempat wisata curug Jenggala di Baturraden. Tempatnya indah, udara sejuk khas dataran tinggi pegunungan tropis, dan tidak kalah penting biaya yang di keluarkan tidak terlalu mahal. Cocok untuk menjeda rutinitas satu minggu yang padat. Menghilang dari kesibukan kantor dari menjadi budak korporat. Mungkin lain waktu saya akan kembali berkunjung ke tempat ini, tapi entah kapan. Mengingat terakhir pergi ke sini sudah beberapa tahun yang lalu, pasti sudah banyak perubahan.

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *