
LOVE PURWOKERTO – Baturraden Forest Run – Pagi itu, Minggu 26 Januari 2025, tepatnya pukul 07.00, ratusan pelari sudah berkumpul di Lapangan Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. Mereka yang berdiri di awal titik start memasang muka rileks namun begitu bersemangat.
Bersiap berlari, melintasi bukit, sungai dan hutan di acara Baturraden Forest Run. Bahkan bersiap menerjang jarak 12 KM dengan salah satunya melintasi keajaiaban alam maha dahsyat yaitu sumber air panas dan tebing belerang Pancuran 7 di sisi selatan lereng Gunung Slamet.
Nomor peserta yang sudah dikalungkan di bagian badan tubuh peserta menjadi penanda bahwa mereka siap mengikut Baturraden Forest Run 2025. Sebuah event yang baru pernah di gelar di Kabupaten Banyumas yang digagas para pecandu track lari di alam bebas.
Siap untuk melintasi hutan yang memukau. Lalu lari di pinggiran aliran sungai. Kemudian menapak pada track jalan setapak yang sama sekali tidak rata.
Peserta ini langsung run saat panitia menyibak bendera start. Awalnya masih satu rombongan besar. Namun, begitu masuk ke area lereng atau jalur perbukitan Menara Pandang, semua tergantung pada kondisi fisik masing-masing.
Sebagian nafas mulai tersenggal. Kaki mulai kerasa. Berat langkahnya. Bahkan detak jantung juga langsung memompa dengan kencang. Namun, semuanya sudah siap. Melewati batas rintang dan melewati batas fisik yang ada pada dirinya.
Ada yang kemudian berlari kecil. Ada yang berjalan cepat. Ada yang tetap nge-gas larinya. Ada juga yang tetap satu rombongan kecil bersama temannya.
Di puncak menara pandang Desa Ketenger ini, mereka disuguhkan pemandangan kota Purwokerto. Sebutlah menjadi titik terttinggi dari rute lari ini.
Baturraden Forest Run
Habis dari rute Bukit Pandang, peserta di hadirkan ke rute keajaiban alam. Yaitu sumber air panas pancuran 7 Baturraden. Menyisir ke lembah, masih disuguhkan dengan keajaiban tebing belerang.
Di sela mereka memacu waktu untuk finish di event Baturraden Forest Run 2025, mereka menyempatkan selfie. Cekrek potret dengan latar belakang keistimewaan area wisata Pancuran 7.
Dari ratusan peserta ini, mereka ada yang datang dari berbagai kota di Banyumas Raya. Malahan ada dari Jatim maupun Jabar. Ikut perorangan, atau bersama teman komunitas.
Rute yang menantang itu dilibas dengan karakter masing-masing. Mulai dari pelari amatir hingga profesional. Semua menjajal dan menikmati sekaligus menyebarkan keindahan alam Baturraden.
Tentu ini juga menjadi ajang menguji ketahanan fisik mereka.
“Banyak Runner di Purwokerto atau Banyumas yang sering ikut di event-event luar kota, sedangkan di sini (Baturraden, red) topografinya juga sangat cocok untuk event trail run, jadi bersama temen komunitas kita bikin acara ini,” kata Kelvin Steffanes, Ketua Panitia Penyelanggara Baturraden Forest Run 2025.
Bagi Kelvin, acara ini tak lepas dari upaya dia mempromosikan wisata alam di Baturraden.
“Baturraden ini unik. Di lereng Gunung Slamet yang hutannya paling alami. Ini lah yang memberi pengalaman unik bagi para penggemar olahraga alam bebas. Namun, mereka juga hanya melintas tanpa meninggalkan apapun kecuali jejak tapaknya. Keberhasilan acara ini membawa harapan untuk diselenggarakannya event serupa di tahun-tahun mendatang,” tambah dia.
Bahkan, di event kemarin, peserta juga di batasi. Tidak sampai 200 orang. Namun demikian, melihat antusiasme pendaftar, serta testimoni peserta, maka akan dibuatkan lagi event tahun depan.
“Tidak menutup kemungkinan akan kembali diselenggarakan, tentunya kita cari jalur yang berbeda lagi,” kata dia.
“Ada beberapa peserta anak anak, usia 10 dan 11 tahun, ada juga yang sudah tua, pasangan suami istri,” ujarnya.
Andi finniser pertama pada even Baturraden Forest Run 2025 mengaku sangat senang. Baginya, ini adalah pengalaman luar biasa.
“Trekking di bukit dan hutan seperti ini memberi tantangan tersendiri yang sangat berbeda dari lari di perkotaan,” katanya.
“Satu yang luar biasa, begitu start langsung disuruh nanjak dengan elevasi sekitar 40 derajat, lanjut turun dan masuk hutan serta melintas sungai, keren keren yang bikin jalur,” kata Wahyu, peserta lainnya. (lovepurwokerto.com/ttg)
0 Komentar