
Namanya Muhammad Fatih Ar Rayyan. Panggilannya Rayyan. Artinya pintu surga bagi orang-orang yang suka berpuasa. Sudah-sudah. Tidak usah bahas Ar Rayyan. Yang di bahas adalah – Rasakan Petualang ke Lereng Gunung Slamet Menuju Tebing Belerang Pancuran 7 –
Kenapa Ar Rayyan bisa masuk dalam blog ini? Sederhana. Dia punya tugas khusus. Yaitu, jalan-jalan sama Lovepurwokerto admin blog ini. Ya Rayyan adalah Love Purwokerto Junior. Jadinya ya memang di konten sama yang senior agar bisa – Rasakan Petualang ke Lereng Gunung Slamet Menuju Tebing Belerang Pancuran 7 –
Dusun Kalipagu, Desa Ketenger
Waktu menunjukan pukul 05.00 Sabtu 26 Januari 2025. Dari rumah Ar Rayyan yang ada di Desa Pajerukan, Kec Kalibagor, Kab Banyumas, dia sudah bangun. Mandi. Sholat, sarapan pagi. Lalu berangkat ke Dusun Kalipagu Desa Ketenger Kec Baturraden sekitar pukul 06.00.
Oh iya, kali ini, Rayyan juga bersama kakaknya.
Perjalanan ke Dusun Kalipagu sekitar 45 menit dari rumahnya. Menanjak dan berkelok. Tapi sungguh Dusun Kalipagu adalah salah satu dusun tertinggi di lereng selatan Gunung Slamet. Masih berada di kawasan hutan lindung.
Suasana sejuk. Tenang. Damai dan tentu menyehatkan udaranya. Perjalanan menggunakan motor sampai di lapangan dusun Kalipagu. Di situ memang ada area parkiran. Biaya parkir Rp 3000.
Selesai parkir, Rayyan dan Raisa (kakaknya) memulai langkah kaki. Berjalan. sekitar 15 menit sampai pada keajaiban buatan tangan manusia pertama. Yaitu DAM atau bendungan PLTA Ketenger.
Bendungan ini di bangun tahun 1938.
Dari bendungan ini, PLTA Ketenger mampu menghasilkan listrik untuk kebutuhan masyarakat di pulau jawa. Meski hanya sebagian, ini adalah salah satu pembangkit listrik yang sangat ramah lingkungan. Bersumber dari derasnya aliran air, yang mampu menggerakan turbin dan menjadi aliran listrik.
Sumber Mata Air Baturraden
Dari DAM ini, perjalanan menuju ke Tebing Belerang Pancuran 7 sekitar 15 menit kemudian. Langkah kaki ini menyusuri sumber-sumber mata air. Bening. Adem airnya. Air itu muncul dari perbukitan-perbukitan lereng Gunung Slamet.
Kemudian dari sumber-sumber itu di jadikan satu melalui alian irigasi buatan yang pada akhirnya di tampung di DAM atau Bendungan itu.
Rute menuju Pancuran 7 Via Kalipagu ini menjadi favorit. Banyak masyarakat yang juga datang berjalan kaki dari Kalipagu ke Pancuran 7. Bagi admin, rute ini adalah rute favorit. Selain karena eksotisme Tebing Belerang, mereka yang berjalan via dusun Kalipagu ini juga berpetualang.
Menyusuri daerah hutan lindung yang masih benar-benar alami. Keramahan masyarakatnya juga sangat kentara. Memberi senyum saat ada orang asing lewat. Lalu saling menyapa kabar. Padahal, kenal juga tidak. Begitulah masyarakyat di Kabupaten Banyumas.
Tebing belerang Pancuran 7
Selepas 15 menit menyusuri sumber mata air, tibalah waktunya di kawasan Tebing Belerang Pancuran 7 Baturraden. Sudah ada plang bertulisakan tiket Rp 15 ribu. Ada juga yang jaga. Melangkahkan kaki masuk ke area pinggir mata air, mata akan di hadapkan pada tebing kuning yang berasap.
Asap menyeruak ke ketinggian. Mengepul rasa penasaran untuk segera ke lokasi. Di bagian bawah tebing ini ada yang jualan jagung bakar, dan warung kopi.
Naik sedikit ke sisi kiri tebing, juga ada warung sekaligus jalan utama. Warung ini juga menjual belerang yang dikeringkan.
Oke, sekarang waktunya kita mandi. Sudah dulu ya. Rayyan mau berendam dan mandi di bagian bawah tebing belerang. Cek saja videonya. (ttg)
0 Komentar